Sajak/Puisi/Cerpen/BarokahPost

KOMANDAN : Kalimat Teruntuk Kamu (Bagian 1)

by - April 10, 2018


Sekilas tentang dirimu yang lama kunanti..
Memikat hatiku jumpamu pertama kali
Janji yang pernah terucap tuk satukan hati kita namun tak pernah terjadi..
Mungkinkah masih ada waktu yang tersisa untukku,
mungkinkah masih ada cinta di hatimu..
Andaikan saja aku tahu kau tak hadirkan cintamu,
ingin ku melepasmu dengan pelukan...


Lantunan musik dari seorang penyanyi favoritku, Ipang, dan secangkir kopi panas menemani soreku di halaman rumah. Tak ada niat untuk memikirkanmu yang telah berlalu, namun lagu ini secara spontan membawaku mengingat apa yang pernah terjadi di antara kita. Singkat, teramat singkat terjadi namun teramat membekas di hati.

Dua minggu lalu.. 

27 Maret 2018.
Aku membuka akun Facebook dan kudapati ada sebuah pesan masuk, tanpa berpikir panjang aku membukanya dan kudapati ada sebuah pesan dari seseorang yang tak kuketahui, nama akunnya adalah AL.

AL : "Assalamu'alaikum, maaf mau nanya, alumni sman 10?"
Ketika aku membacanya saat itu juga aku bertanya dalam hati "siapa orang ini..", lalu kubalas tanpa basa-basi..
Aku    : "Iya a.. kenapa ya?"
AL      : "Oh enggak apa-apa, maaf mau nanya, masuk sman 10 waktu jaman kamu berapa nemnya?"
Aku     : "Kalau ga salah waktu taun 2014 masuk kesitu nemnya 23,60.. Kalau ga salah ya.. Saya juga lupa-lupa inget,"
AL       : "ohh iya iya.. kamu sekarang kuliah atau kerja?"
Aku     : "Aku baru keluar kerja sekarang lagi persiapan mau ikut SBM taun ke dua. Kamu baru mau masuk SMA?"
AL       : "ohh yang semangat yaa.. Engga, aku lulusan tahun kemarin.. Nyari informasi buat referensi aja untuk saudara"
Aku     : "Oalah kirain buat kamu hehe.. kamu sekarang kuliah atau kerja?"
AL       : "Aku kuliah iya kerja juga iya hehe"
Aku     : "wihh keren kuliah jurusan apa, kerja dimana?"
AL       : "Jurusan Hukum, kerja di Satpol PP"
Aku     : "Masya Allah keren ih bisa kerja sambil kuliah"
AL       : "Ngga keren ah biasa aja, cape malahan"

Percakapan terus berlanjut. Singkat cerita, kami saling bertukar nomor Whatsapp dan melanjutkan percakapan lewat WA.

Entah mengapa aku tidak mau berhenti untuk terus membalas pesan dari AL, obrolan-obrolan ringan kami terasa begitu hangat bagiku.

"Jadi kamu suka kopi? Wihh bisa dong kapan-kapan ngopi bareng.." katamu dengan membubuhi beberapa emoticon tersenyum. "Iya suka, kamu juga suka?" aku balik bertanya.
"Suka sih tapi kurang suka kalau kopi hitam sachet-an.. Kurang greget" aku tersenyum konyol membacanya. "Ohya? Kebalikan dari aku dong yah.."

Dalam beberapa jam kita sudah menghabiskan banyak materi, namun tak ada rasa lelah padaku, hingga aku tak sadar bahwa malam semakin larut. Bagaimana pun aku harus istirahat, maka dengan berat hati aku mengakhiri percakapan dan berpamit tidur.
"Selamat tidur cantik.. Mimpi indah.." Kau mengakhiri percakapan dengan memberiku kalimat yang berhasil mengukir senyumku hingga aku tertidur.

Aku pikir kedekatan kita hanya sebatas hari kemarin; bertanya mengenai Nem sekolahku, membicarakan kegiatan apa yang sedang kita jalani masing-masing, membicarakan kopi kesukaan masing-masing dan pembicaraan-pembicaraan ringan lainnya.
Namun aku tak menyangka bahwa keesokan paginya kau kembali menghubungiku. Kau. Berusaha masuk ke dalam hari-hariku sejak saat itu.

"Selamat pagi cantik" Sapamu dengan memberikan aku beberapa emoticon tersenyum. Sejak saat itu, kau benar-benar berusaha merasuki aku; kau berusaha melihatku ketika tak seorang pun mau melihatku, kau bertanya tentang hal-hal yang tak pernah orang lain tanyakan padaku, kau memberikan candaan-candaan yang mampu membuatku tertawa, sehingga membuat aku lupa akan siapa diriku, dan apa kelemahanku.

"Aku boleh bertanya?" katamu penuh kehati-hatian. "Boleh, tentang apa?" aku membalas penuh tanya. "Kapan terakhir kali kamu punya hubungan serius?" entah apa maksudmu saat itu. "Tahun kemarin.." jawabku. "Kapan kamu siap membangun hubungan lagi?" tanyanya penuh selidik, "Hmm entahlah, aku masih sedikit ragu memulai sebuah hubungan.." aku mengatakan apa yang memang saat itu aku rasakan.
Ketika itu, aku masih mengingat bagaimana usahamu meluluhkan aku agar aku dapat membuka hati lagi. Kalimat sayang tak pernah habis keluar darimu, ungkapan rindu tak pernah berhenti mengalir darimu, bahkan ungkapan-ungkapan manismu tak pernah terlewat tiap kali kau mengirimi aku pesan. Kau membuat aku selalu tersenyum bodoh tiap kali mendapatkan pesan darimu, kau membuat jantungku berdegup anomali tiap kali kau melontarkan kalimat-kalimat yang membuai dan membuatku berharap. Bahkan aku masih ingat dengan sangat baik kalimat apa yang kau berikan kepadaku sehingga membuat aku menangis karenamu untuk pertama kalinya. Ya, aku menangis bukan karena kau membuatku terluka, tapi kau membuatku terharu dan terkesan oleh kalimat surgamu itu.

"... aku ingin jalan bareng-bareng sama kamu, ngelewatin segalanya sama kamu." aku tidak tahu apa hatimu bersungguh-sungguh ketika mengatakan ini atau tidak, yang jelas aku benar-benar tersipu saat itu
"Kamu.. Apa kamu seyakin itu untuk jalan bersama aku? Bahkan kamu belum lihat aku secara langsung, aku cuma gamau ngecewain kamu karena kondisi aku yang ternyata ga sesuai harapan kamu" Begitu kataku, terlihat sangat merendah tapi aku hanya mengatakan realita yang ada, aku tidak memiliki fisik yang baik karena belum lama ini mengalami kecelakaan dan munafik apabila seorang lelaki tidak menyukai wanita berdasarkan fisiknya. Dan aku tidak memiliki itu. Namun balasanmu membuat jantungku berdegup kencang dan membuat pikiranku kacau tak karuan, 
"Hey.. Jangan terlalu merendah diri. Kita sama-sama manusia biasa, aku juga jauh dari sempurna.. Apapun tentang kamu dan apapun tentang aku mari kita cocokkan jadi 1 tujuan, dapat pesan dari kamu aja aku bergetar hebat.. apalagi bisa ketemu kamu nanti. Entah gimana masa lalu kamu dulu sama cowo kamu.. yang pasti aku bakal jadi "teman" yang baik, insyaallah.. Izinkan aku memperlakukan kamu seperti ibuku, haram bagiku untuk membuatmu kecewa bahkan menangis"

DEG!

"Bagaimana bisa dia mengatakan kalimat seperti itu?" 
Kau yang tak ingin membuatku menangis malah membuatku haru dengan kalimat saktimu itu, aku benar-benar tidak mengerti, apa kalimat itu tulus dari hatimu atau memang benar kata kebanyakan orang bahwa lelaki itu pandai bicara? Aku tidak tahu. Aku tidak bisa membedakan antara logika dan rasa saat itu. Aku jatuh hati padamu.
"Izinkan aku jadi lelaki yang bisa mengisi hari-hari kamu jadi lebih indah, jadi teman dikala sepi, saling mengangkat dikala jatuh, saling mengarahkan dikala tersesat.." lanjutmu,

"Kenapa semua kata-kata kamu seakan-akan kamu udah mengoyak isi hati dan pikiran aku.. Seakan-akan kamu tahu kalau aku lagi tersesat.. Seakan-akan kamu tahu kalau aku.. butuh seseorang.." Benakku di penuhi tanda tanya tentang dirimu namun hatiku perlahan menuliskan namamu.

"Kegiatan yang sedang kamu jalani ga akan sama sekali aku ganggu, aku cuma mau berjalan bersama, aku ngga memaksa untuk berstatus, yang aku ingin hanya kita merasa dekat. Jadi teman untuk saling bertukar pikiran, mungkin terlalu cepat. Terlepas dari tujuan masing-masing.. Kita bakal bangun dan jalan bareng-bareng buat sampai kesana. Aku harap kamu paham apa yang aku maksud, aku juga ga mungkin mau pergi jauh-jauh ketempatmu kalau ngga ada yang aku perjuangkan, yaitu kamu."

Pertahananku runtuh seketika, kau tahu Al? Ketika kau mengatakan itu semua aku sudah tidak lagi berpikir untuk menemukan yang lain, aku jatuh hati padamu, mungkin meningkat menjadi jatuh cinta, aku ingin terus bersamamu, dan aku ingin memilikimu. Mugkin terlalu naif karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi kedepannya, dan sebagaimana kita tahu bahwa hati mudah sekali berubah. Namun kau menjadi penguatku dan membuatku kembali percaya bahwa cinta di hatiku masih ada.

"Aku menyayangimu, sangat menyayangimu.." Suaramu ketika kau mengatakan itu begitu melekat di kepalaku. Terdengar begitu tulus dan lembut.

"Aku juga menyayangimu komandan.." yang menjawabmu bukan hanya bibirku, namun hatiku juga.

"Aku mau ke rumah kamu nanti Sabtu, siap-siap ya, aku mau nembak kamu heheh.."

Sejak saat itu, aku tidak pernah tertidur nyenyak, aku ingin hari cepat berganti agar aku cepat bertemu denganmu!
.
.
.

Di lanjut ke bagian 2

You May Also Like

0 komentar