Sajak - Frasa dan Luka
Kau suguhi pagiku dengan kata,
Menjejal siangku dengan canda,
Meludahi soreku dengan asa,
Menabur malamku dengan bunga
Frasa tak terhitung mengepul bagai asap,
di antara janji dan bukti kau telantarkan aku berharap
Dada terlanjur sesak.
Tak mampu lagi aku teriak.
Tak kau biarkan akalku tersisa,
Aku berpikir atas gerangan apa aku tersiksa?
Ulahmu atau salahku yang menuntut mesra?
Ironi, kita dua dunia yang tak mencapai apa-apa
Frasa mengepul menyesakkan ruang,
Tak dapat kubedakan antara pagi dan petang.
Semua tak lebih dari uap tak bermassa,
Mereka ada namun tak dapat kugenggam.
Mereka nyata namun tak menjadi apa-apa.
Apakah frasa memang selalu berakhir luka?
0 komentar