SAJAK - TERLUPA
Betapa beruntungnya kau,
Selalu mendapatkan suara lembutnya yang menyelimuti rasa bersalahmu
Sedang aku resah karena semua memekik padaku; mengatakan aku tak pantas menerima madumu
Betapa beruntungnya kau,
Dapat pulang kapanpun setelah kau pergi
Sebab tangan rentanya selalu mau membukakan pintu agar kau tak lama menggigil
Sedang aku tersesat, sebab rumahku hancur
Apabila aku mencoba berlari
Dan tanganmu memutarkan kunci agar aku tak dapat menembus kediamanmu
Betapa beruntungnya kau,
Sebab ia selalu menyembunyikan lukanya yang disebabkan olehmu
Sedang aku selalu menjadi terdakwa
Dan kau menjadi jaksa yang menyimpan sederet kasusku;
menuntutku, melemparkanku ke dalam bui rasa bersalah, hingga mengering tulang-belulangku
Ini tak adil!
Tunggu,
Aku terlupa sesuatu.
Bahwasannya kau dan dia terhubung ari-ari
Sedang aku dan kau terhubung tali rasa tahu diri.
2 komentar
Writers is the best 😉
BalasHapusThank you, always check my blog to see blog's update
Hapus