Sajak/Puisi/Cerpen/BarokahPost

SAJAK - TERLUPA

by - Mei 05, 2019


Betapa beruntungnya kau,
Selalu mendapatkan suara lembutnya yang menyelimuti rasa bersalahmu
Sedang aku resah karena semua memekik padaku; mengatakan aku tak pantas menerima madumu

Betapa beruntungnya kau,
Dapat pulang kapanpun setelah kau pergi
Sebab tangan rentanya selalu mau membukakan pintu agar kau tak lama menggigil
Sedang aku tersesat, sebab rumahku hancur
Apabila aku mencoba berlari
Dan tanganmu memutarkan kunci agar aku tak dapat menembus kediamanmu

Betapa beruntungnya kau,
Sebab ia selalu menyembunyikan lukanya yang disebabkan olehmu
Sedang aku selalu menjadi terdakwa
Dan kau menjadi jaksa yang menyimpan sederet kasusku;
 menuntutku, melemparkanku ke dalam bui rasa bersalah, hingga mengering tulang-belulangku

Ini tak adil!
Tunggu,
Aku terlupa sesuatu.

Bahwasannya kau dan dia terhubung ari-ari
Sedang aku dan kau terhubung tali rasa tahu diri.

You May Also Like

2 komentar