Sajak/Puisi/Cerpen/BarokahPost

SAJAK - Kau

by - September 14, 2019


Kilau matamu rembang di langitku yang kian temaram,
Senyum demi tersenyum tenggelam di ufuk timur tanda kiamat,
Suaramu menelisik ke setiap sela imajiku,
Hangat jemarimu menggenggam seonggok hati yang kian membeku.

Aku merunduk di antara gedung dan bianglala,
Tapi matamu elang yang mencari ikannya
Aku ingin lelap dalam kesunyian,
Tapi namamu terlalu riuh mengepung malam
Aku harap bernafas dalam ayat yang kulupakan,
Namun luka terlalu sesak menghimpit 'kita'

"Dua tumbang hidup sehutan"
Setelah kematian terlahirlah sepi kesepian
Kau tak kunjung usai kumantrai
Kau tak kunjung usai di penghujung hari
Kau tak kunjung usai membersamai aku yang mati suri
Kau telah usai, menyiasati hati yang enggan kembali berdiri

You May Also Like

0 komentar