Dua puluh tahun nyatanya masih saru bagiku,

Mulut masih kuat dilakban dengan kaki yang tertambang,

Hei, suara tersengal tak layak didengar!

Orasi penat, pekat dan rasa karat tersambat gemuruh ombak, angin, dan hujan

Katanya aku ini manusia!

Tapi masih kalah dengan anak burung yang berkicau setelah dua minggu dieram

Katanya aku pantas berkisah!

Tapi kalimatku  menjadi haram setelah ceramah tak terbantah

Katanya aku bebas!

Tapi tulang sayap dipatahkan 

satu persatu oleh cengkraman

Hei, aku ini apa?

Penonton, pelakon, monoton yang tegak menatap monitor?

Aku sudah duduk manis di kursi butut ini

Membeli tiketmu dengan jiwaku sebagai bayaran

Tapi kau masih saja engga membuka tirai dan mempertontonkan hiburan

Ah! Aku bosan! Lebih baik pulang dan rebahkan badan!

Tunggu, aku lupa

Bahwa san nya sedu sedan pun tak berlaku bagiku